Hujan lebat sejak Senin (12/3) malam hingga Selasa (13/3) dini hari kemarin menyebabkan Desa Sudaji, Desa Lemukih dan sejumlah desa lain di Kecamatan Sawan, Buleleng diterjang banjir bandang. Akibatnya, puluhan hektar sawah rusak, tiga jembatan putus serta puluhan hewan peliharaan seperti sapi dan babi hanyut digerus banjir. Selain bibit durian yang siap jual hanyut, juga sebuah mobil dan beberapa sepeda motor terendam.
Banjir di Sudaji disebabkan oleh meluapnya air di Tukad Sudaji. Sungai ini mengalirkan air dari hutan di hulu desa. Aliran sungai ini melintasi persawahan, perkebunan, dan permukiman warga.
Seorang warga mengaku kaget dengan banjir yang terjadi di desa mereka. Warga tidak menyangka desanya akan diterjang banjir karena pada Senin malam awan cerah dan tidak tampak tanda-tanda akan turun hujan. Namun, warga memperkirakan hujan deras terjadi di kawasan Desa Lemukih yang lokasinya jauh di sebelah selatan.
Camat Sawan Gede Sandhiyasa saat meninjau di lokasi banjir mengatakan, selain di Sudaji, banjir juga melanda beberapa desa lain di Kecamatan Sawan. Banjir di Desa Lemukih menyebabkan empat rumah warga rusak. Dua unit rumah warga di Dusun Lemaya dan Dusun Buah Banjar tertimbun longsor. Selain itu, sawah seluas 3 hektar juga rusak parah dan dipastikan tidak dapat dipanen.
Sandhiyasa mengatakan sejumlah jembatan di wilayah Kecamatan Sawan juga putus. Antara lain jembatan yang menghubungkan Dusun Singkung di Desa Sudaji dengan Desa Silangjana, dan jembatan yang menghubungkan Dusun Ceblong dengan Dusun Sanda. Jembatan yang menghubungkan Tempekan Ganda Meru ke permukiman warga mengalami retak-retak namun masih bisa dilalui. Satu lagi jembatan terputus akibat banjir bandang terdapat di Banjar Dinas Kajanan Desa Suwug yang menghubungkan desa tersebut dengan Desa Poh Bregong Kecamatan Buleleng.
Sebuah Pura Beji milik Desa Pakraman Suwug juga tersapu banjir bandang dan hanya menyisakan beberapa palinggih saja. ''Kami bersama aparat TNI/Polri dan masyarakat masih berusaha untuk menyingkirkan batu dan pohon-pohon yang menghalangi jalan. Bantuan peralatan kami harapkan segera datang, sehingga jalan yang tertutup pohon dan batu-batu besar bisa disingkirkan dan bisa dilalui warga,'' katanya. (kmb15/kmb)
Banjir di Sudaji disebabkan oleh meluapnya air di Tukad Sudaji. Sungai ini mengalirkan air dari hutan di hulu desa. Aliran sungai ini melintasi persawahan, perkebunan, dan permukiman warga.
Seorang warga mengaku kaget dengan banjir yang terjadi di desa mereka. Warga tidak menyangka desanya akan diterjang banjir karena pada Senin malam awan cerah dan tidak tampak tanda-tanda akan turun hujan. Namun, warga memperkirakan hujan deras terjadi di kawasan Desa Lemukih yang lokasinya jauh di sebelah selatan.
Camat Sawan Gede Sandhiyasa saat meninjau di lokasi banjir mengatakan, selain di Sudaji, banjir juga melanda beberapa desa lain di Kecamatan Sawan. Banjir di Desa Lemukih menyebabkan empat rumah warga rusak. Dua unit rumah warga di Dusun Lemaya dan Dusun Buah Banjar tertimbun longsor. Selain itu, sawah seluas 3 hektar juga rusak parah dan dipastikan tidak dapat dipanen.
Sandhiyasa mengatakan sejumlah jembatan di wilayah Kecamatan Sawan juga putus. Antara lain jembatan yang menghubungkan Dusun Singkung di Desa Sudaji dengan Desa Silangjana, dan jembatan yang menghubungkan Dusun Ceblong dengan Dusun Sanda. Jembatan yang menghubungkan Tempekan Ganda Meru ke permukiman warga mengalami retak-retak namun masih bisa dilalui. Satu lagi jembatan terputus akibat banjir bandang terdapat di Banjar Dinas Kajanan Desa Suwug yang menghubungkan desa tersebut dengan Desa Poh Bregong Kecamatan Buleleng.
Sebuah Pura Beji milik Desa Pakraman Suwug juga tersapu banjir bandang dan hanya menyisakan beberapa palinggih saja. ''Kami bersama aparat TNI/Polri dan masyarakat masih berusaha untuk menyingkirkan batu dan pohon-pohon yang menghalangi jalan. Bantuan peralatan kami harapkan segera datang, sehingga jalan yang tertutup pohon dan batu-batu besar bisa disingkirkan dan bisa dilalui warga,'' katanya. (kmb15/kmb)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar