Karena Deva Tri Murti sudah berkenan di puja kembali, maka Sang Hyang Manu bersama Para Leluhur sudah selesai mendampingi keturunan-Nya, dan kembali ke Loka-Nya masing-masing sebelum tengah hari.
Hari Suci Kuningan juga mempunyai makna KEUNINGAN, yang artinya bagi umat manusia yang berhasil menghadapi godaan para bhuta ( mengendalikan hawa nafsu ), maka Sang Hyang Manu bersama Para Leluhur akan memohonkan anugerah ( dilaporkan yang berhasil ) kepada Deva Tri Murti supaya dianugerahi kemakmuran dan kesucian.
Oleh sebab itulah pada saat Hari Suci Kuningan dipersembahkan Tebu Kuning yang merupakan Pohon Suci DEVA KUVERA, pemberi anugerah kemakmuran berupa uang dan makanan. Dengan demikian, pemujaan yang dilakukan pada Hari Suci Kuningan harus sudah selesai sebelum tengah hari ( sebelum jam 12.00 siang ).
Selain itu Prajurit Kahyangan yang dianugerahi oleh Deva Indra pada Hari Suci Penampahan Galungan yang berstana pada Penjor, juga akan kembali ke Kahyangan ( Indra Loka ), karena tugas Beliau telah selesai. Karena itulah pada bangunan suci Merajan dihiasi dengan Tamiyang ( perisai / tameng ), sebagai rasa syukhur karena Beliau telah melindungi kita dari godaan para bhuta. Dengan demikian Penjor sudah bisa dicabut setelah Hari Raya Kuningan.
Yang dipuja pada Hari Suci Kuningan yaitu :
1. Maha Guru Suci,
Siva Guru dan
2. Sang Hyang Manu,
Bhattara Hyang Guru,
Devi Taksu dan
Para Leluhur.
3. Semua Para Deva.
4. Deva Tri Murti.
Mengingat Hari Suci Kuningan saat ini bersamaan dengan HARI SIHVA RATRI, maka Sang Hyang Manu bersama Para Leluhur baru akan kembali ke Loka-Nya masing-masing setelah Jam 12.00 malam hari. Oleh sebab itu manfaatkanlah hari istimewa ini dengan sebaik-baiknya untuk memohon anugerah Beliau.
Salam rahayu , RAHAJENG KUNINGAN 🙏tetep mekenyem 😁
