NAVIGASI

Keterangan

Berlibur ke Bali merupakan tujuan banyak orang, berbagi alasan dan keperluan menjadikan Pulau Bali tempat wisata dan bisnis yang sangat menjanjikan. Namun guna memenuhi kebutuhan oleh - oleh bapak/ibu selama berada di Bali, kami dengan senang hati menyuguhkan berbagai pilihan jajanan kue pia gulung istimewa dengan berbagai pilihan rasa yg sudah sangat terkenal antara lain: RASA DURIAN, COKLAT, KACANG IJO, KEJU, KELAPA,& KACANG WA/SMS 081236829797

Minggu, 25 September 2011

Suicide Bombings in Solo - Indonesia


JAKARTA - The Central Board of Muhammadiyah chairman Din Syamsuddin condemned the suicide bombings in Indonesia Whole Bethel Church (GBIS) Solo, Central Java.

"Such actions can not be justified and is only done by people who are not godless and inhumane," said Din to Legal, Sunday (25/09/2011) night.

Din appealed to religious people can not restrain myself and not fall for provocations efforts related to the events that led to dozens of church members was injured. "Do not be lured by those who want to fish in troubled waters and wanted to provoke inter-religious people," he continued.

In addition, Din also asked the police to work quickly to investigate to uncover the intellectual actor behind suicide bombings. "Immediately investigate and found the culprit," he concluded.

Earlier, President Susilo Bambang Yudhoyono said the suicide bombers in Solo Cirebon associated with the terrorist network that had done the same thing.

"I have instructed that further investigation carried out intensively to find out the circuit and dismantle the network of terrorists in Cirebon and Solo including funds expended, including the leader of a terrorist act or drive it," said SBY.

Minggu, 18 September 2011

Kelungkung Bentrok Antar Sesama, Sangat MEMALUKAN.

Om swasti astu, saya sangat sedih membaca mendengar warga Bali yang dikenal ramah dan santun ternyata hanya gara-gara masalah PURA (tempat sembahyang) untuk mencari Tuhan (Ida Betara), padahal kuasa Tuhan itu tidak perlu jauh-jauh kita cari tempatnya di jantung hati kita masing-masing asalkan kita sering mencintai diri kita sendiri (dengan begitu kita sudah menghubungkan diri dengan Tuhan), sehingga akan timbul niat perasaan untuk mencintai juga orang lain, dan semua ciptaanNya.


Gubernur: Bubarkan Saja Desa PakramanSemarapura (Bali Post) -Gubernur Mangku Pastika bereaksi keras atas bentrok Kemoning-Budaga yang menewaskan satu orang dan puluhan luka-luka. Gubernur pun mengeluarkan statemen agar desa pakraman dibubarkan. Pernyataan Gubernur tersebut diungkapkan usai bertemu Wakil Bupati Klungkung Tjok. Gede Agung, Minggu (18/9) kemarin.

Pada wawancara yang juga disertai Wabup Tjok. Gede Agung serta Sekda Ketut Janapria, Gubernur menyatakan mendukung langkah tegas yang diambil pihak kepolisian. Selain itu, ia juga menyatakan mereka yang menjadi korban bentrok tersebut tidak perlu ditanggung JKBM.

Wakil Bupati Tjok. Agung menyatakan telah berupaya siang-malam selama dua hari untuk meredam konflik tersebut. Namun usaha bersama Muspida tak membuahkan hasil. Oleh karenanya, pemerintah daerah memutuskan untuk melaporkan ke Polda dan meminta Polda untuk mengerahkan pengamanan yang maksimal.

Meski demikian, ia menyatakan peristiwa ini akan dijadikan pelajaran, baik oleh pemerintah daerah maupun masyarakat. Untuk itu pihaknya juga telah menggelar pertemuan dengan Majelis Desa Pakraman, aparat keamanan dan tokoh-tokoh masyarakat setempat. Tujuannya, agar situasi kembali normal dan akar permasalahan segera bisa dicarikan jalan keluarnya.

Ia juga menjelaskan, Pemkab Klungkung telah berkomitmen akan memberikan santunan bagi korban meninggal serta membiayai korban yang kini sedang dirawat di rumah sakit.

Usai bertemu Wabup, Gubernur meninjau korban yang dirawat di rumah sakit. Diawali di RS Bintang di mana di sana masih dirawat 7 korban luka di bagian paha dan kaki dari Budaga, Ayung dan Galiran.

Gubernur mengaku prihatin sekaligus menyayangkan melihat kondisi korban akibat bentrok berdarah itu. Ia juga mengaku heran, bentrok antarwarga terjadi akibat rebutan pura (Ida Batara) yang notabene sudah ada di dalam hati masing-masing.

Sesuai ajaran agama (Hindu), kata Gubernur, masyarakat Bali sebetulnya punya tradisi/ajaran paras-paros, sagilik saguluk salunglung sebayantaka, konsep-konsep manyamabraya dan berbagai konsep yang indah-indah. Hanya, konsep manyamabraya tersebut ternyata masih dikalahkan oleh provokasi dan keserakahan oknum tertentu, sehingga terjadi konflik yang notabene merugikan. Banyak luka bahkan meninggal dunia.

''Yang meninggal dunia apakah akan jadi pahlawan. Jadi veteran yang dapat tunjangan? Tidak ada itu. Termasuk juga yang luka-luka. Bila perlu tak usah diberlakukan program JKBM pemerintah untuk mereka. Karena itu (luka) mereka yang mencari sendiri,'' ujar Gubernur.

Ia minta konflik secepatnya diselesaikan. Melibatkan semua pihak, pemerintah, aparat termasuk Majelis Desa Pakraman (Majelis Madya dan Utama Desa Pakraman). Agar diambil sikap yang tegas terhadap konflik-konflik seperti itu. Juga diharapkan ke depan menjadi pola penyelesaian konflik adat yang menyangkut desa pakraman di Bali.

Gubernur mendukung langkah aparat keamanan menggunakan senapan untuk menghalau bentrokan. Apa yang dilakukan aparat merupakan langkah pencegahan bencana yang lebih besar. Aparat penegak hukum diperkenankan melakukan tindakan keras (bukan kekerasan) dan tegas untuk mencegah bahaya yang lebih besar.

''Bisa dibayangkan jika polisi tidak mengambil langkah tegas saat itu, bentrok terus terjadi secara terbuka antarkedua pihak. Semua pegang senjata. Mungkin puluhan akan mati, bukan hanya luka. Apakah itu dikehendaki,'' tanyanya.

Pernyataan Gubernur tentang rebutan Ida Batara/Tuhan (pura), kontan mendapat tanggapan dari warga Budaga yang dirawat di RS Bindang. Warga intinya tidak terima disebut-sebut memperebutkan pura dan terus disalahkan. Warga mengaku tidak terprovokasi melakukan tindakan tersebut, melainkan untuk membela desa mereka. Warga pun balik menuding pemerintahlah yang lamban bertindak dalam menyelesaikan persoalan yang ada hingga akhirnya muncul korban. ''Jika pemerintah tak mampu menangani masalah warga, lebih baik bubarkan saja pemerintah,'' teriak warga.

Sementara itu, petang kemarin berlangsung pertemuan antara Majelis Utama Desa Pakaraman Provinsi Bali dengan Muspida Klungkung, pejabat terkait dan Majelis Madya di ruang rapat Praja Mandala. Namun, tidak jelas betul apa hasil dari pertemuan tersebut. ''Secara umum saja saya kasi tahu ya. Intinya kami masih menggunakan keputusan terdahulu yang saat ini masih menunggu keputusan Majelis Utama,'' ujar Wabup Klungkung Tjok. Gede Agung yang ikut dalam pertemuan tersebut. (bal)

Jumat, 16 September 2011

Cara Melakukan ORHIBA


1.        TAHAP KONSENTRASI (PERSIAPAN)
Niatkan diri bahwa kita benar-benar ingin melakukan orhiba.
Berdiri tegak tanpa alas kaki, tumit dirapatkan, lemaskan badan, bangkitkan kasih didalam diri, sadari bahwa kita adalah mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna & mulia.

2.       TAHAP MENCINTAI DIRI
Melihat, Meraba & Menerawang seluruh bagian tubuh baik yang kelihatan maupun yang dibawah kulit, dan menghasratkan untuk hidup.

3.        PERSIAPAN BERGERAK
Busungkan dada selebar-lebarnya, tegangkan dan kuatkan seluruh otot-otot (otot perut, otot tangan, otot kaki, otot punggung, dan otot pantat sehingga lobang dubur tertutup kuat), sikap ini disebut dengan “SIKAP HIDUP SEMPURNA”.  Kemudian dengan pandangan tetap lurus kedepan, bayangkan wajah sendiri dan bayangkan langit biru, bulan, bintang, matahari (alam semesta) di depan wajah kita. Mulut biarkan sedikit terbuka, dan usahakan pertahankan terus ketegangan sampai olahraga berakhir.

4.        DOA AKAN BERGERAK
Ya Tuhan, aku akan melakukan olahraga badan daging, agar badan dagingku menjadi sehat, kuat, hidup, sempurna.

5.       TAHAP BERGERAK MEMUTAR LENGAN
Bentangkan tangan kesamping dengan tetap mempertahankan ketegangan seluruh otot-otot, kemudian putar lengan kearah belakang, sambil berhasrat sehat-kuat-hidup-sempurna. (lakukan minimal 210 kali putaran)

6.       TAHAP PENUTUP (MENCINTAI DIRI SEBAGAI RASA SYUKUR)
Terima kasih Ya Tuhan, aku sudah melakukan olahraga badan daging, dan badan dagingku sudah menjadi sehat-kuat-hidup-sempurna.

Selasa, 13 September 2011

Anak kecil kena strum listrik, bisa hidup lagi berkat ORHIBA.

Saat ikut pertemuan bersama di salah satu warga ORHIBA (Bpk. Kadek Swabawa) di desa Munduk - Singaraja, begitu terkesan mendengar kesaksian seorang ibu yang anaknya terkena strum listrik dan sempat pingsan namun anehnya jiwanya masih bisa terselamatkan padahal baru ikut ORHIBA hanya satu bulan saja. Saya baru mengerti bahwa jika atas kuasa Tuhan pasti bisa terjadi walaupun terkadang sulit dipikirkan secara akal sehat, karena pada dasarnya Tuhan tidak menghendaki manusia itu berumur pendek, dengan catatan tetap tekun dan yakin mencintai dan mengasihi diri secara tulus, demikian dipaparkan oleh Bpk. Made Yastina (ketua litbang ORHIBA pusat) yg saat ini sudah berumur 70th.